Senin, 08 November 2010

ILMU KEPERAWATAN DASAR 1(BERFIKIR KRITIS DALAM MENGKAJI)



KATA PENGANTAR



Bismillahrirahmannirrahim,
Puji dan syukur sepatutnyalah selalu disampaikan kekhadirat Allah SWT. Yang tidak hentinya melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua makhluk-Nya. Atas izin-Nya pulalah penulisan makalah yang berjudul “Berfikir kritis dalam tahap pengkajian” ini dapat di selesaikan.
Penyusunan makalah ini adalah salah satu upaya untuk membantu pembaca yang belum mengetahui bagaimana cara mengkaji suatu masalah atau perkara.
Penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung terutama kepada yang terhormat kepada bapak dosen.
Akhir kata, karena kesederhanaannya makalah ini, banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.








Wassalam
Garut, November 2010

Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang...................................................................................................1
1.2   Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengumpujlan Data (PULTA).............................................................................3
2.1.1  Tipe Data...................................................................................................3
2.1.2  Karakteristik Data.....................................................................................4
2.2  Sumber Data......................................................................................................4
2.3  Metode Pengumpulan Data................................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA















BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpujlan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien ( Iyer et al., 1996). Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu, sebagaimana yang telah di tentukan dalam standar praktik keperawatan dari ANA ( American Nursing Association).

Diagram Hubungan antara tahap proses keperawatan (Alfaro, 1998).


PENGKAJIAN
 
DIAGNOSIS
 
PERENCANAAN
 
EVALUASI
 
 












Dalam pengkajian keperawatan ada dua data yaitu :
  • Data dasar, yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis (terapis) atau profesi kesehatan lainnya (Taylor, Lilis & Lemone, 1996).
  • Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terfhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencangkup tindakan yang  di laksanakan kepada klien.

1.2  Tujuan
Mengumpulkan data-data dari berbagai sumber data untujk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatanklien. Dalam menyusun pengkajian keperawatn tidak sama dengan pengkajian medis, meskipun kadang-kadang hasil pengkajian keperawatan dapat mendukung identifikasi diagnosa medis.




















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGUMPULAN DATA (PULTA)
2.1.1 Tipe Data
Ada 2 tipe data pada pengkajian :
1)      Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat di tentukan oleh perawat independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi. Data subyektif sering di dapatkan dari riwsayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya. Misalnya, penjelasan klien tentang nyeri, lemah, frustasi, mual, atau malu. Informasi yang di berikan sumber lainnya, misalnya dari keluarga, konsultan, dan tenaga kesehatan lainnya juga dapat sebagai data subyektif jika di dasarkan pada pendapat klien ( Iyer et al., 1996, p.23)
2)      Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat di observasi dan di ukur ( Iyer et al., 1996).
Fokus pengumpulan data meliputi :
§  Suatu kesehatan sebelumnya dan sekarang
§  Pola koping sebelumnya dan sekarang
§  Fungsi status sebelumnya dan sekarang
§  Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
§  Resiko untuk masalah potensial
§  Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
2.1.2 Karakteristik Data
Pengumpulan data klien memiliki karakteristik: lengkap, akurat, nyata, dan relevan.
1)      Lengkap
Seluruh data di perlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. Misalnya, klien tidak mau makan selama 2 hari. Perawat harus mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menyatakan hal-hal.
2)      Akurat dan Nyata
Dalam pengumpulan data ada kemungkinan terjadi terjadi salah paham. Untuk mencegah hal tersebut maka perawat harus berfikir akurasi dan nyata untuk membuktikan benar  tidaknya apa yang telah didengar, dilihat, diamati, dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya meragukan.
3)      Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk mengidentifikasi tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data yang relevan sesuai dengban masalah klien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus.

2.2 SUMBER DATA
1)      Klien
Klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai maslah kesehatan klien. Banyak klien yang senang memberikan informasi kepada perawat, jika klien mengetahui bahwa informasi yang di sampaikan akan membantu memecahkan masalahnya. Untuk kelancaran dalam mendapatkan data yang benar, perawat harus mampu mengidentifikasi masalah ataupun kesulitan-kesulitan klien. Misalnya klien tidak mampu berkomunikasi secara  kuat.
Jika perawat mendapatkan data atau informasi yang berbeda dari keadaan fisik atau prilaku klien, maka perawat harus mengkonfirmasikan data tersebut kepada sumber yang lain , jika di perlukan . Misalnya , Hgal ini terjadi pada klien dengan gangguan mental.
2)      Orang terdekat
Informasi dapat di peroleh dari orng tua , suami, atau istri, anak atau teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi ataupun kesadaran yang menurun. Hal ini dapat terjadi pada klien, anak-anak dimana informasi di peroleh dari ibu atau yang menjaga anak selama di rumah sakit.
3)      Catatan klien
Catatan klien ditulis oleh anggota tim kesehatan  dapat dipergunakan sebagai sumber informasi di dalam  riwayat keperawatan. Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu , sebelum mengadakan interaksi kepada klien,perawat hendaknya membaca catatan klien terlebih dahulu. Hal ini akan membantu perawat dalam memfokuskan pengkajian keperawsatan dan memperluas informasi yang di peroleh dari klien .
4)      Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik (physical examination) dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang di peroleh oleh terapis. Informasi yang di peroleh adalah hal-hal yang di fokuskan pada identifikasi patologi dan untuk menentukan rencana tindakan medis.
5)      Konsultasi
Kadang-kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau dalam merencanakan dan melakukan tinfdakan medis. Informasi tersebut dapat di ambil guna membantu mengakkan diagnosa medis.
6)      Hasil pemeriksaan diagnosik
Hasil-hasil pemeriksaan laboratorim dan tes diagnostik, dapat di gunakana perawat sebagai data obyektif yang dapat di sesuaikan dengan masalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan dianogsis dapat membantu terapis untuk menetapakn diagnosa medis. Bagi perawat dapat membantu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan.
7)      Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
Anggota tim kesehatan lain, adalah para personil yang berhubungan dengan klien, dan memberikan tindakan, mengevaluasi, dan mencatat hasil pada status klien. Catatan kesehatan terdahulu dapat di pergunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung rencana tindakan perawatan.
8)      Perawat  lain
Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lain, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien sebelumnya. Hal ini di maksudkan untuk kesinambungan dari tindakan keperawatan yang telah di berikan.
9)      Kepustakaan
Untuk memperoleh data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. Memperoleh literatur sangat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang benar dan tepat.

2.3 METODE PENGUMPULAN DATA
Ada 3 metode yang di gunakan dalam pengumpulan data pada tahap pengkajian :
1)      Komunikasi yang efektif
2)      Observasi
3)      Pemeriksaan fisik
Tekhnik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada klien secara rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan diagnosa keperawatan, dan merencanakannya.
1)      Komunikasi
Semua interaksi perawat dengan klien adalah berdasarkan berkomunikasi. Istilah komunikasi tarapeutik adalah suatu tekhnik dimana usaha mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencangkup keterampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian menggali jawaban dan memvalidasi respon klien.
Unsur-unsur yang penting dalam mendengarkan secara aktif meliputi:
·         Memperehatikan pesan yang disampaikan dan menghubungkannya dengan yang sedang di pikirkan.
·         Mengurangi hambatan-hambatan.
·         Posisi duduk yang sesuai
·         Menghindarkan terjadinya interupsi.
·         Mendengarkan dengan penuh perasaan terhadap setiap yang di katakan klien.
·         Memberikan kesempatan untuk istirahat kepada klien.
Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang komplek dan memerlukan kemampuan skill komunikasi dan interaksi. Hal inin berbeda tipe interview dengan tenaga kesehatan lainnya,dimana komunikasi keperawatan di fokuskan pada identifikasi respon.
TAHAPAN WAWANCARA atau KOMUNIKASI
Ø  Persiapan
Ø  Pembukaan atau perkenalan
Ø  Isi atau tahap kerja
Ø  Tahap terminasi
2)      Observasi
Tahap kedua pada pengumpulan data adalah dengan observasi. Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalh kesehtan dan keperawatan klien.
3)      Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan atau pengkajian fisik dalam keperawatan di pergunakan untuk memperoleh data obyektif dari riwayat keperawatan klien. Pemeriksaan fisik sebaiknya di laksanakan bersamaan dengan wawancara. Fokus pengkajian fisik yang di lakukan perawat adalah pada kemampuan fungsional klien.















Diagram pengkajian dan pemeriksaan fisik.











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber dan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Penyusunan data sebagai indikator dari data yang mendukung diagnosa keperawatan adalah suatu kegiatan kongnitif yang kompleks dan bahkan pengelompokan data fokus adalah sesuatu yang sulit.






















DAFTAR PUSTAKA

Alfaro, R (1998). Application of Nursing Process: A step-by-step Guide. J. B. Lippincot Co. Philadelphia.
ANA. (1973). Standarts of Nursing Practice. ANA . Kansa
Staunton & Whburn (1991) Nursing and the Law
Bellack, J. & Bamford, P (1984). Nursing Assessment. Wadsworth. California.