Kamis, 11 November 2010

evalusi dalam tahap keperawatan

KATA PENGANTAR




Bismillahrirahmannirrahim,
Puji dan syukur sepatutnyalah selalu disampaikan kekhadirat Allah SWT. Yang tidak hentinya melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua makhluk-Nya. Atas izin-Nya pulalah penulisan makalah yang berjudul “Berfikir kritis dalam tahap Evalusi” ini dapat di selesaikan.
Penyusunan makalah ini adalah salah satu upaya untuk membantu pembaca yang belum mengetahui bagaimana cara mengkaji suatu masalah atau perkara.
Penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung terutama kepada yang terhormat kepada bapak dosen.
Akhir kata, karena kesederhanaannya makalah ini, banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.








Wassalam
Garut, November 2010

Penulis


Daftar isi


BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Sebagai perawat yang professional harus selalu berfikir kritis dari setiap tahap kita harus selalu berfikir kritis karena untuk keberhasilan perawatan terutama dalam tahap evaluasi.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakn sebelumnya.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.
Evaluasi merupakan pengawasan manajerial untuk mendapat hasil yang sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.oleh karena itu evaluasi sangat di butuhkan setelah kita melakukan pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan pelaksanaan.


B.     Tujuan Evaluasi


Evalusi mempunyai beberapa tujuan diantara lain:
Ø  Menentukan kemampuan pasien dalam mencapai tujuan hal-hal yang telah ditentukan.
Ø  Menilai aktivitas rencana keperawatan/strategi asuhan keperawatan.
Ø  Mengakhiri rencana tindakan keperawatan.
Ø  Memodifikasi rencana tindakan keperawatan.
Ø  Merumuskan rencana tindakan keperawatan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Tahapan Evaluasi


Evaluasi adalah kegiatan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,rencana tindakan pelaksanaannya sudah berhasil sudah berhasil dicapai.
Menurut Griffith dan cristensen (1986) Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandinagn yang sistematik pada status kesehatanklien.
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana
keperawatan.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.


Evaluasi = penilaian pencapai tujuan + pengkajian ulang rencana keperawatan

a.      Komponen Evaluasi


Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi lima komponen yaitu:
1)      Menentukan kritera, standar dan pertanyaan evaluasi.
2)      Mengumpulakan data mengenai keadaan klien terbaru.
3)      Menganalisa dan membndingkn data terhadap kriteria dan standar.
4)      Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
5)      Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasrkan kesimpulan.

a.      Hal-hal yang dievaluasi

Ada beberapa hal yang harus dievalusi antara lain :
v  Apakah asuhankeperawatan tersebut evektif ?
v  Apakah tujuan keperawatan dapat dicapai pada tingkat tertentu ?
v  Apakah perubahan pasien yang diharapkan ?
v  Strategi keperawatan manakah yang evektif ?

b.     Tingkat Evalusi

Ada beberapa tingkatan dalam hal mengevaluasi yaitu :

  1. Pra Evaluasi, ada hubungan dengan pengarahan suatu perawatan. Misalnya, perlu ada manajemen yang baik agar perawatan/program dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana.
  2. Evaluasi Antara, adalah evaluasi pada pertengahan implementasi, yaitu evaluasi ketika program atau perawatan sedang mengatasi masalah. Hasil ini dapat dipakai untuk memodifikasi perencanaan atau strategi program/perawtan. Misal, merubah sifat input, memodifikasi model intervensi dan menggeser penekanan atau kelompok target.
  3. Evaluasi Akhir, adalah evaluasi ketika pembiayaan perawatan tersebut berakhir. Evaluasi ini memberikan persepsi manfaat program dan dampak terhadap kegiatan. Rekomendasi ini adalah untuk memperbaiki perencanaan selanjutnya dan memiliki hubungan dengan kebijakan.

c.      Kriteria Evaluasi


  1. Efektifitas                   : yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah optimal.
  2. Efisiensi                      : menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.
  3. Responsivitas : yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.

d.     Langkah-langkah


Ø  Mengumpulkan data perkembangan pasien.
Ø  Menafsirkan (meng interpretasikan) perkembangan pasien.
Ø  Membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan denagn menggunakan kriteria pencapain tujuan yang telah ditetapkan.
Ø  Mengukur dan membandingkan perkenbangan pasien denagn standar normal yang berlaku

B.  PROSES EVALUASI TERDIRI DUA TAHAP YAITU :


1.      Mengukur tujuan pencapaian klien.
Perawat menggunakan keterampilan pengkajian untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam evaluasi. Faktor yang dievalusi mengenai status kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa komponen meliputi : kognitif, affektif, psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik.

a)      Kognitif (pengetahuan).
Lingkup evalusipada kognitif meliputipengetahuan klien terhadap penyakitnya, mengontrol gejala-gejalanya, pengobatan, diet, aktivitas, persendian, alat-alat, resiko komplikasi, gejala yang harus dilaporkan, pencegahan, pengukuran, dan lain-lain.
Evaluasi kognitif dapat diperoleh melalui interview atau tes tulis.
v  Dalam proses interview perawat menggunakan beberapa strategi untuk mengetahui tingkat pengetahuanklien strategi tesebut mencakup :
*      Recal knowledge : menanyakan kepada klien untuk mengetahui beberapa fakta.
*      Komperehensif : menanyakan kepada klien untukmenanyakan informasi yang spesifik dengan kata-kata anda sendiri.
*      Aplikasi fakta : mengajak klien pada situasi hipotesa dan tanyakan tindakan yang tepat terhadap apayang ditanyakan.
v  Kertas dan pensil perawat biasanya menggunakan kertas dan pensil untuk mengevalusi pengetahuan klien terhadap hal-hal yang telah di ajarkan.
b)      Affektif (status emosional).
Affektif klien cenderung ke-penilaian yang subjektif dan sangat sukar di evaluasi. Hasil penilaian emosi ditulis dalam bentuk prilaku yang akan memberikan suatu indikasi terhadap status emosi klien.
c)      Psikomotor .
Psikomotor biasanya lebih mudah untuk dievaluasi dibandingkan yang lainnya jika prilaku yang dapat di observasi sudah di identifikasi pada tujuan (kriteria hasil)
d)     Perubahan fungsi tubuh dan gejala yang spesifik.
Evalusi pada komponen ini mencakup beberapa aspek status kesehatan klien yang bisa diobsevasi.

2.      Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan.
Setelah data terkumpul tentang setatus keadaan klien, maka perawat membandingkan data dengan out comes. Tahap berikutnya adalah membuat keputusan tentang pencapainklien terhadap outcomes. Ada tiga kemungkinan keputusan pada tahap ini yaitu :
v  Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan.
v  Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan.
v  Klien tidak dapat mecapai hasil yang telah ditentukan.
Ada dua komponen untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yaitu :
*      Proses                  formatif
*      Hasil                    sumatif

C.      PENAFSIRAN HASIL EVALUASI


Ada tiga alternatif dalam menafsirkan hasil evaluasi yaitu sebagai berikut :
v  Tujuan tercapai.
v  Tujuan sebagian tercapai.
v  Tujuan sama sekali tidak tercapai.

Penilaian tentang perkebangan/kemajuan pasien dibuat melalui observasi, interaksi pemeriksaan oleh tenaga keperawatan, pasien/keluarga dan anggota kesehatan lain.
Apabila tujuan tidak tercapai sesuai denagn tujuan, tenaga keperawatan mengkaji ulang/memperbaiki rencana keperawatan. Evaluasi kemajuan pasien dapat juga menunjukan masalah sarana yang yang perlu di kaji dapat pula dikaji dan direncanakan kembali.

Tahap evaluasi keperawatan dapat digambarkan sebagai berikut :

Evaluasi = penilaian pencapain                                    Perubahan / Perbaikan
                                                                        RENCANA KEPERAWATAN
            Tujuan oleh
*      Tenaga keperawatan
*      Pasien / keluarga
*      Anggota kesehatan lain



BAB III
PENUTUP

v KESIMPULAN


Evalusi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana
keperawatan./ Evaluasi adalah kegiatan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,rencana tindakan pelaksanaannya sudah berhasil sudah berhasil dicapai.
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, namun tidak berhenti sampai disini. Evaluasi hanya menunjukan masalah mana yang telah dapat dipecahkan dan mana yang perlu dikaji ulang, direncanakan kembali, dilaksanakan dan dievalusi kembali,jadi proses keperawatan merupakan siklus yang dinamis bekelanjutan.


DAFTAR PUSTAKA


Setiawan,asep dan nuraeni,neni (2004). Dokumentasi keperawatan
Alfaro, R (1998). Application of Nursing Process: A step-by-step Guide. J. B. Lippincot Co. Philadelphia.
ANA. (1973). Standarts of Nursing Practice. ANA . Kansa
Staunton & Whburn (1991) Nursing and the Law
Bellack, J. & Bamford, P (1984). Nursing Assessment. Wadsworth. California.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar